Biosfer dan Makhluk
Hidup
Ilmu Alamiah Dasar
Ajeng Setyarini
Dina Khoirunnisa
Muhammad Syamsul
A.P 1-A
Pak Fadiarman
Jl.Tanah
Merdeka,Kp.Rambutan,Ps.Rebo,Jakarta Timur
Telp.(021) 8400341,
8403683 Fax.(021) 8411531
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas karunia-Nya kami dapat menyusun makalah Ilmu Alamiah Dasar ini dengan baik.
Makalah
ini disusun dengan bahasa yang lugas, sistematis, komperhensif dan terpadu.
Dengan pendekatan tersebut diharapkan pembaca makalah ini akan memperoleh
pemahaman yang lebih luas dan mendalam. Makalah ini dapat dijadikan sebagai
panduan atau alat bantu yang tidak dapat bekerja sendiri tanpa usaha keras dari
sumber daya manusia baik. Makalah ini juga disusun apa adanya, tidak
mengurangkan kata sedikitpun.
Saya menyadari
bahwa kerja keras kami jauh dari memadai. Kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Bekasi,12 Desember 2011
Penulis
Ajeng Setyarini
Dina Khoirunnisa
Muhammad Syamsul
Pendahuluan
Dalam
makalah ini membahas tentang Biosfer dan Makhluk hidup. Di dalam makalah ini
menjelaskan secara detail pengertian dari biosfer itu sendiri , dan dijelaskan
secara lebih rinci mengenai biosfer. Begitu juga dengan makhluk hidup
Semoga
makalah ini dapat membantu para pembaca sekalian mengenai isi dan
pembahasannya.
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................2
Pendahuluan..........................................................................................3
Daftar Isi................................................................................................4
Biosfer...................................................................................................5
Pengertian Biosfer Sebagai Struktur Lapisan
Bumi..................... ........6
Pengertian Makhluk Hidup.................................................................11
Ciri Makhluk
Hidup............................................................................12
Klasifikasi Makhluk Hidup.................................................................17
Proses klasifikasi dan Takson Dalam
Proses Klasifikasi...................18
Daftar Pustaka.....................................................................................22
Biosfer
Biosfer adalah bagian
luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang
memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung.
Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global
yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk
interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga
sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan.
Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5
miliar tahun usia Bumi.
Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap
makhluk hidup menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau
tempat yang cocok untuk kehidupannya disebut habitat. Dalam
biologi kita sering membedakan istilah habitat untuk makhluk hidup mikro,
seperti jamur dan bakteri, yaitu disebut substrat.
Dua spesies makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama, tetapi
tetap memiliki relung (nisia) berbeda. Nisia adalah status fungsional
suatu organisme dalam ekosistem. Dalam nisianya, organisme tersebut dapat
berperan aktif, sedangkan organisme lain yang sama habitatnya tidak dapat
berperan aktif. Sebagai contoh marilah kita lihat pembagian nisia di hutan
hujan tropis.
Suatu benda dinyatakan hidup atau maklhuk hidup
jika memiliki ciri-ciri :
1.
Melakukan
pertukaran zat atau metabolisme; artinya adanya zat yang masuk dan keluar.
2.
Tumbuh;
artinya bertambah besar karena pertambahn dalam dan bergerak.
3.
Melakukan
reproduksi atau berkembang biak.
4.
Memiliki
irritabilitas atau kepekaan terhadap rangsangan dan memberikan reaksi terhadap
rangsangan itu.
5.
Memilki
kemampuan mengadakan adaptasi terhadap lingkun rangsangan itu.
.
Pengertian Biosfer Sebagai Struktur
Lapisan Bumi
(Pengertian Biosfer Sebagai Struktur Lapisan Bumi)
– Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri dari
gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem ini mencakup semua
mahluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan.
Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk hidup. Termsuk semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni oleh mahluk hidup.
Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk hidup. Termsuk semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni oleh mahluk hidup.
Pemahaman mengenai biosfer sangat penting untuk pengelolaan
sumberdaya hayati, terutama karena perkembangan flora dan fauna yang semakin
berkurang. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya degradasi hutan
akibat kebakaran ataupun pembukaan hutan untuk pemukiman.
Organisme hidup tersusun oleh berbagai unsur yang berasal dari biosfer, baik
air, mineral maupun komponen-komponen penyusun atmosfer. Secara fisik
biosfre ini terbagi tiga, yaitu litosfer, hidrosfer dan atmosfer.
. Gambut terletak di antara
atosfre dan litosfer, pada lain pihak tumbuh juga dalam hidrosfer. Gambut
merupakan suatu bentuk organis sebagai asal mula pembentukan batu
bara. Di dalamnya hidup beraneka ragam mikro-plankton yang amat cepat
pertumbuhannya, sedangkan umur jasad-jasad tersebut sangat pendek dan ketika
mati akan terendap dalam rawa.
Lapisan gambut mengandung semua macam garam makanan tanaman
yang terlarut dalam air tanah
Gambut dibagi menjadi beberapa daerah, yaitu:
a. Gambut ombrogin, sebagai gambut pantai, terdapat di dataran tanah Sumatera, Kalimantan dan Irian.
b. Gambut topogin, terdapat pada tanah dataran Jawa (Pangandaran) dan Sumatera serta di tanah pegunungan Jawa dan Sulawesi
Pengelolaan
suatu Cagar Biosfer dibagi menjadi 3 zona yang saling berhubungan, yaitu :
·
Area inti (Core Area)
adalah kawasan konservasi atau kawasan lindung dengan luas yang memadai,
mempunyai perlindungan hukum jangka panjang, untuk melestarikan
keanekaragaman hayati beserta ekosistemnya.
·
Zona penyangga (Buffer Zone)
adalah wilayah yang mengelilingi atau berdampingan dengan area inti dan
teridentifikasi, untuk melindungi area inti dari dampak negatif
kegiatan manusia. Dimana hanya kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tujuan
konservasi yang dapat dilakukan.
·
Area transisi (Transition
Zone) adalah wilayah terluar dan terluas yang mengelilingi atau
berdampingan dengan zona penyangga. Kegiatan-kegiatan pengalolaan sumberdaya
alam secara lestari dan model-model pembangunan berkelanjutan dipromosikan
dan dikembangkan.
Peta Lokasi Cagar Biosfer di Indonesia
Secara
biogeografi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi menjadi 7
biogeografi utama, yaitu :
- Sumatera.
- Jawa dan Bali.
- Kalimantan.
- Nusa Tenggara termasuk Pulau Wetar.
- Sulawesi.
- Maluku.
- Papua termasuk Pulau Kai dan Aru.
Cagar Biosfer
adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program
MAB-UNESCO untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan
berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan
yang handal. Sebagai kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara
pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan,
melalui kemitraan antara manusia dan alam. Usulan penetapan cagar biosfer
diajukan oleh pemerintah nasional. Setiap calon cagar harus memenuhi kriteria
tertentu dan sesuai dengan persyaratan minimum sebelum dimasukan kedalam
jaringan dunia. Indonesia mempunyai 7 cagar biosfer antara lain sebagai berikut :
1.
Cagar Biosfer Pulau Siberut ditunjuk
tahun 1981 dengan area inti Taman Nasional Siberut seluas 190.500 ha yang
ditetapkan pada tahun 1993.
2.
Cagar Biosfer Gunung Leuser ditunjuk
tahun 1981 dengan area inti Taman Nasional Gunung Leuser seluas 792.675 ha yang
ditetapkan pada tahun 1980.
3.
Cagar Biosfer Tanjung Puting ditunjuk
tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional Tanjung Puting seluas 415.040 ha
yang ditetapkan pada tahun 1982.
4.
Cagar Biosfer Cibodas ditunjuk tahun 1977
dengan area inti Taman Nasional Gunung Gede Pangrango seluas 15.196 ha yang
ditetapkan pada tahun 1980.
5.
Cagar Biosfer Lore Lindu ditunjuk tahun
1977 dengan area inti Taman Nasional Lore Lindu seluas 229.000 ha yang
ditetapkan pada tahun 1993.
6.
Cagar Biosfer Komodo dtunjuk pada tahun 1977
dengan area inti Taman Nasional Komodo seluas 173.300 ha yang ditetapkan pada
tahun 1990. Pada tahun 1989 Kawasan Komodo juga dideklarasikan sebagai Situs
Warisan Dunia (World Heritage Site).
7.
Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu,
Riau (sedang diusulkan) adalah cagar biosfer hasil kerjasama antara LIPI,
Departemen Kehutanan(BBKSDA, Riau), Pemerintah Daerah Provinsi Riau,dan sektor
swasta(Sinar Mas Forestry). Keunikan dari ekosistem cagar biosfer Giam Siak
adalah banyak ditemukan sumber mata air yang sangat penting untuk menjaga
keseimbangan volume air pada area cagar biosfer bersangkutan.
Sebelum makhluk hidup muncul dipermukaan Bumi, yang ada hanya bakal biosfer, yaitu lingkungan fisis saja. Oleh karena itu, timbullah pertanyaan darimana dan bagaaimana makhluk hidup itu menghuni dibumi? Untuk menjawab pertanyaan itu terdapat berbagai teori, yaitu antara lain :
1.
Teori Cosmozoa, yang menyatakan bahawa makhluk hidup
datang dibumi dari bagian luar lain alam semesta ini. Diprediksi bahwa suatu
benda berat telah menyebarkan benda hidup itu merupakan suatu partikel-partikel
kecil.
2.
Teori Pfluger, yang menyatakan bahwa Bumi berasal dari
suatu materi yang sangat panasa, kemudian dari bahan itu mengandung karbon dan
notrogen terbentuk senyawa Cyanogen (CN).
3.
Teori Moore, yang menyatakan bahwa hidup dapat muncul
dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat Bumi mengalami
pendinginan melalaui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang labil.
4.
Teori Allen, yang menytakam bahwa pada saat keadaan Bumi
seperti keadaan sekarang, beberapa reaksi terjadi yaitu energi yang datang dari
sinar Matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan
atom dari materi-materi.
5.
Teori Transendemental, atau ari ciptaan yang
merupakan jawaban secara religi bahwa
benda hidup itu diciptakan oleh Super Nature atau Tuhan Yang Mahakuasa diluar
jangkauan Sains.
6.
Konsep atau Teori Modern, beberapa ahli Ilmu Alamiah dari
Aristoteles samapai beberapa abad kemudian berpendapat bahwa berdasarkan
pengalamannya, benda-benda hidup itu mungkin dapat timbul dari benda-benda tak
hidup. Pada abad ke-17 Fransisco Redi menyatakan bahwa daging yang dibebaskan
dari opencemaran lalat tidak menghasilkan ulat. Terdapat banyak bukti bahwa
2000 juta tahun lalu keadaan permukaan Bumi sangat berbeda dengan keadaam bmi
sekarang. Pada saat sebelum ada tumbuhan dan hewan, udara (atmosfer) terutama
terdiri dari gas metan, amonia, uap air, dan gas hidrogen serta unsur oksigen,
nitrigen yang sangat reaktif, yang bersenyawa sebagai oksidasi nutrida.
PENGERTIAN MAKHLUK HIDUP
Arti
hidup dalam islam dapat diambil dari kata hayat yang berasal dari kata hidayah
yang berarti hidup. Adapun makhluk hidup
antara lain terdiri dari : manusia, jin, malaikat, setan, huwan, dan tumbuh –
tumbuhan dan benda alam. Berbeda dengan makhluk lain manusia memiliki tujuan
hidup yang ditetapkan lebih terperinci oleh ALLAH SWT didalam suatu pedoman
hidup.
Makhluk hidup yang ada dipermukaan bumi beraneka ragam,
tetapi secara garis besar mkahluk hidup dapat digolongkan menjadi dua golongan,
yaitu tumbuhan dan hewan. Tumbuhan yang termasuk makhluk, secara relatif tidak
dapat berpindah tempat terutama tumbuhan tingkat tinggi, sedangkan yang
berhijau daun (berchhlorophyl) dapat membuat makanannya dengan mengambil energi
dari sinar matahari. Sebaliknya, hewan seperti kebanyakn mobil, artinya banyak
bergerak atau pindah tempat. Hewan tidak dapat membentuk makannanya sendiri,
maka ia mengambil makanan dari makhluk lain.
Dalam teori evolusi dikatakan bahwa makhluk yang
mula-mula adalah sangat serehana tingkatnya, yang bersel, yang bertunggal dan
hidup dari bahan anorganis sehingga tergolong tumbuhan. Dari golongan tumbuhan
itu, sebagian berubah menjadi hewan, yang selanjutnya berevolusi menjadi
makhluk yang beraneka ragam seperti kehidupan masa kini.
Darwin mengemukakan hukum seleksi alam sebagai penyebab
evolusi yaitu :
1.
Semua makhluk
berjuang untuk hidup
2.
Yang lestari ialah
yang paling kuat.
petunjuk evolusi dapat kita lihat dari :
1.
Geologi dan
palaentologi
2.
Morfolgi dan
anatomi perbandingan
3.
Reaksi fisiologis
perbandingan
4.
Penyebaran makhluk
hidup di muka bumi
5.
Embriologi
Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Mengapa batu
disebut makhluk tak hidup, sedangkan pohon disebut makhluk hidup? Ingatkah kamu
bahwa hanya makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri hidup. Ciri-ciri hidup tersebut
adalah bernapas, bergerak, makan, mengeluarkan zat sisa, tumbuh,
berkembangbiak, peka terhadap rangsang dan beradaptasi.
●Bernapas
Ciri utama makhluk dikatakan hidup yaitu bernapas. Ketika bernapas makhluk hidup menghirup oksigen (O2) dan menghembuskan karbon dioksida (CO2). Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi zat makanan yang menghasilkan energi dan karbon dioksida. Energi berguna untuk menjalankan kegiatan hidup.
Ciri utama makhluk dikatakan hidup yaitu bernapas. Ketika bernapas makhluk hidup menghirup oksigen (O2) dan menghembuskan karbon dioksida (CO2). Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi zat makanan yang menghasilkan energi dan karbon dioksida. Energi berguna untuk menjalankan kegiatan hidup.
Reaksi oksidasinya sebagai berikut
:
Zat makanan + oksigen —> energi + uap air + karbon dioksida.
Zat makanan + oksigen —> energi + uap air + karbon dioksida.
●Bergerak
Ada dua macam gerak yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Gerak aktif adalah gerak berpindah tempat misalnya dengan kaki, sayap dan sirip. Gerak pasif misalnya ditunjukkan oleh tumbuhan. Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat, tetapi menggerakkan sebagaian tubuhnya.
Ada dua macam gerak yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Gerak aktif adalah gerak berpindah tempat misalnya dengan kaki, sayap dan sirip. Gerak pasif misalnya ditunjukkan oleh tumbuhan. Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat, tetapi menggerakkan sebagaian tubuhnya.
Contohnya gerak
daun menguncup, gerak batang menghadap cahaya, gerak akar mendekati sumber air
serta gerak mekarnya bunga.
●Peka terhadap
Rangsang
Makhluk hidup peka terhadap perubahan yang terjadi disekitarnya. Alat pengenal lingkungan pada manusia dan hewan berupa indra. Indra peka terhadap rangsang. Rangsang dapat berupa cahaya, bunyi, bau, rasa atau sentuhan. Dengan adanya indra yang peka terhadap rangsang-rangsang tersebut, manusia dan hewan mempunyai kemampuan melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa dan menyentuh/meraba.
Makhluk hidup peka terhadap perubahan yang terjadi disekitarnya. Alat pengenal lingkungan pada manusia dan hewan berupa indra. Indra peka terhadap rangsang. Rangsang dapat berupa cahaya, bunyi, bau, rasa atau sentuhan. Dengan adanya indra yang peka terhadap rangsang-rangsang tersebut, manusia dan hewan mempunyai kemampuan melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa dan menyentuh/meraba.
Tumbuhan tidak
mempunyai alat indra, tetapi peka terhadap rangsang. Misalnya tumbuhan putri
malu menguncupkan daunnya jika disentuh dan pertumbuhan batang kearah cahaya
matahari.
● Makan
● Makan
Makanan
diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan dan
mengganti sel-sel yang rusak. Tumbuhan hijau memperoleh makanan dengan
memproduksi sendiri. Tumbuhan hijau sebagai produsen mengolah zat-zat anorganik
menjadi zat organic melaluiprosesfotosintesis.
Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya.
Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya.
Tumbuhan tak
berhijau daun, hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri. Mereka
memanfaatkan makanan dari hasil fotosintesis tumbuhan hijau dan sumber lain
dari hewan dan alam.
● Mengeluarkan
Zat Sisa
Dalam proses
penyerapan makanan, terbentuklah zat sisa yang merupakan zat yang tidak
terserap oleh tubuh. Zat-zat itu disebut zat sisa oksidasi biologis, misalnya
air dan karbon dioksida.Berdasarkan aktivitas tubuh dan hasilnya, pengeluaran
zat-zat sisa dibedakan atas : Ekskresi,Respirasi,Defekasi.
• Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat karena adanya kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urine.
• Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan melaluihidung.
• Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang berupa tinja (feses) melalui anus.
• Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat karena adanya kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urine.
• Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan melaluihidung.
• Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang berupa tinja (feses) melalui anus.
●Tumbuh
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan meliputi perubahan ukuran tubuh, yaitu luas, tinggi dan berat. Perkembangan adalah perubahan menjadi dewasa.
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan meliputi perubahan ukuran tubuh, yaitu luas, tinggi dan berat. Perkembangan adalah perubahan menjadi dewasa.
●BerkembangBiak
Makhluk hidup berkembang biak untuk menghasilkan keturunan. Cara perkembangbiakan makhluk hidup berbeda-beda. Hewan berkembang biak antara lain dengan melahirkan, bertelur, bertelur-melahirkan, bertunas, fragmentasi atau membelah diri. Tumbuhan berkembang biak secara alami dan buatan.
Perkembangbiakan alami pada tumbuhan yaitu dengan biji (kawin) dan dengan tidak kawin, misalnya membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan akar tinggal. Perkembangbikan tumbuhan secara buatan, misalnya stek, cangkok, runduk dan kultur jaringan.
Makhluk hidup berkembang biak untuk menghasilkan keturunan. Cara perkembangbiakan makhluk hidup berbeda-beda. Hewan berkembang biak antara lain dengan melahirkan, bertelur, bertelur-melahirkan, bertunas, fragmentasi atau membelah diri. Tumbuhan berkembang biak secara alami dan buatan.
Perkembangbiakan alami pada tumbuhan yaitu dengan biji (kawin) dan dengan tidak kawin, misalnya membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan akar tinggal. Perkembangbikan tumbuhan secara buatan, misalnya stek, cangkok, runduk dan kultur jaringan.
●Beradaptasi
Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan. Macam-macam adaptasi makhluk hidup adalah adaptasi morfologi, adaptasi tingkah laku, dan adaptasi fisiologi.
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk tubuh atau alat tubuh. Contoh pada katak dan itik terdapat selapu renang pada kakinya untukberenang.
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : hewan bermigrasi ke lain tempat yang banyak sumber makanan.
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : berkeringat saat cuaca panas.
Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan. Macam-macam adaptasi makhluk hidup adalah adaptasi morfologi, adaptasi tingkah laku, dan adaptasi fisiologi.
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk tubuh atau alat tubuh. Contoh pada katak dan itik terdapat selapu renang pada kakinya untukberenang.
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : hewan bermigrasi ke lain tempat yang banyak sumber makanan.
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : berkeringat saat cuaca panas.
Dari ciri-ciri
tersebut ada perbedaan ciri hidup yang
dimiliki antara hewan/manusia dengan tumbuhan, anatara lain :
Hewan/Manusia
1.BergerakMelakukan gerak pindah tempat.
2.Cara memperoleh makanan: Tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof) . Bahan yg dimakanberupazatorganik.
3.Pertumbuhan: Hanya sampai batas usia tertentu
1.BergerakMelakukan gerak pindah tempat.
2.Cara memperoleh makanan: Tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof) . Bahan yg dimakanberupazatorganik.
3.Pertumbuhan: Hanya sampai batas usia tertentu
Tumbuhan
1.Bergerak :Tidak dapat berpindah tempat sendiri.
2.Cara memperoleh makanan: Dapat membuat makanan sendiri (autotrof), Bahan yang diperlukan untuk membuat makanan berupa zat anorganik
3.Pertumbuhan : .Tumbuh terus menerus sampai mati.
1.Bergerak :Tidak dapat berpindah tempat sendiri.
2.Cara memperoleh makanan: Dapat membuat makanan sendiri (autotrof), Bahan yang diperlukan untuk membuat makanan berupa zat anorganik
3.Pertumbuhan : .Tumbuh terus menerus sampai mati.
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Klasifikasi
adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua
ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan
tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap
kelompok tumbuhan ataupu hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok
tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal
itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris.
Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani
berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarng dengan Carolus Linnaeus.
Sistem klasifikasi
Linnaeus tetap digunakan sampai
sekarang karena sifatnya yang sederhana dan fleksibel sehingga suatu organism
baru tetap dapat dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-nama yang
digunakan dalam sistem klasifikasi Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin
karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa yang dipakai untuk
pendidikan resmi.
Adapun
tujuan Klasifikasi makhluk hidup adalah :
- Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
- Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain
- Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup
- Emberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama
Selain memiliki tujuan, klasifikasi
memiliki manfaat bagi manusia, antara lain :
- Klasifikasi memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam 275d63a
- Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antarjenis makhluk hidup
- Klasifikasi memudahkan komunikasi
PROSES KLASIFIKASI
Para
biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae
(sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi
ilmiah. Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk
hidup.
- Pencandraan (identifikasi), Pencandraan adalah proses mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi.
- Pengelompokan, setelah dilakukan pencandraan, makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa. Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson.
- Pemberian nama takson, selanjutnya kelompok-kelompok ini diberi nama untuk memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup.
TINGKATAN TAKSON
PROSES KLASIFIKASI
Para
biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae
(sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi
ilmiah. Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk
hidup.
Tingkatan-tingkatan
pengelompokan ini disebut takson. Taksa (takson) telah distandarisasi di
seluruh dunia berdasarkan International Code of Botanical Nomenclature dan
International Committee on Zoological Nomenclature. Urutan takson antara lain :
Kingdom
Divisio
Clasis
Order
Genus
Species
Tingkatan
Dalam Bahasa Indonesia
Dunia/Kerajaan
Divisio/Filum
Kelas
Ordo
Suku
Marga
Jenis
- KINGDOM. Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia
- FILUM/DIVISIO (KELUARGA BESAR). Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama division digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organism-organisme yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
- KELAS (CLASSIS). Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio
- ORDO (BANGSA). Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales.
- FAMILI. Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea.
- GENUS (MARGA). Genus adalah takson yang lebih rendah dariada family. Nama genus terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
- SPECIES (JENIS). Species adalah suatu kelompok organism yang dapat melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur)
TATA NAMA BINOMIAL
NOMENCLATURE
Banyak
makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa berbeda antara satu daerah
dan daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan
nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan
internasional, digunakanlah metode binomial nomenclature. Metode
binominal nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat
penting dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama
ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata
(nama genus dan species)
Aturan
pemberian nama adalah sebagai berikut :
- Nama species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua merupakan penunjuk jenis (epitheton specificum)
- Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama penunjuk jenis digunakan huruf kecil
- Nama species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
- Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis bawah, atau lainnya)
- Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
- Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama species, melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah species
- Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya jagung (Zea Mays L.). huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.
Daftar
Pustaka
1. Online Etymology: biologi
6. Jasin, Drs. Maskoeri, dan kawan-kawan.1987.Ilmu Alamiah Dasar,.Rajawali
Pers. Jakarata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar